Abraham Chintianto's profileNada Yosehara's profile

Beranda Batik Palbatu





BERANDA BATIK PALBATU

Berawal dari menurunnya produktivitas Kampung Batik Palbatu dewasa ini, sangat disayangkan apabila citra Kampung Batik menjadi terabaikan. Potensinya yang berada di kawasan Urban mendukung revitalisasi sebagai wujud reka ruang hijau untuk menghidupkan kembali kawasan sebagai Urban Creatives Spaces. Desain Beranda Batik Palbatu menerapkan continous space sebagai upaya menghubungkan Urban Area terhadap aspek keseharian pada Kampung Batik Palbatu. 

Desain menerus ini memungkinkan manusia berinteraksi pada site dan bebas mengemukakan ekspresi dan ditranslasikan menjadi hal kreatif berupa membatik. Konsep ini direncanakan akan menjadi sebuah taman kreatif yang juga berfungsi sebagai ruang hijau dengan pepohonan yang merepresentasikan bentuk maupun proses membatik, sehingga desain yang dihasilkan akan menjadi ruang kreatif bagi masyarakat namun tidak mengesampingkan faktor keberlanjutan lingkungan. ​​​​​​​

​​​​​​​
    






KISAH KAMPUNG BATIK TERAKHIR IBUKOTA
Urban, Taman, Batik, dan Kreatif, 4 kata yang masih jarang terdengar selaras, namun siapa sangka, Bisa menjadi gagasan baru kawasan kreatif di ibukota. 
Perjalanan kami bermula dengan mengamati isu pada skala urban, dimana kami menyadari perlunya menciptakan sebuah Urban Connection Space terhadap duality antara kawasan ramai Superblok Kasablanka dengan kawasan kampung batik Palbatu yang sempit dan tersembunyi dibalik padatnya pembangunan Ibukota, kampung terlupakan pemegang 2 rekor MURI dan tahun ini merayakan hari jadi ke-1 dekadenya. Sungguh ironi bukan?


   


JEJALIN BATIK PADA JARINGAN RUANG
Dua buah kavling dengan total bentang 100 meter kami susun sebagai buah kolaborasi antara ruang kreatif dan permakultur, dengan mengadaptasi motif batik, untuk mewujudkan konsep jalinan batik pada jaringan ruang. Terciptalah ruang kreasi dan berbagi nan asri yang tertanam erat dalam lokalitas site. Dari aspek tata kota, desain ini berupaya membaur dengan bentang sekitar dari aspek ketinggian bangunan, koefisien hijau yang tinggi, serta lahan resapan yang berlimpah.






MELIPIR  KE SELATAN JAKARTA, GUDANG SEJUTA PESONA IBUKOTA
Main-main ke Jakarta, belum afdol rasanya kalau belum berbalas pantun. Buah Matang Dilempar Batu, Selamat Datang, di Beranda Batik Palbatu!
Di Beranda Batik Palbatu, Kami percaya bahwa arsitektur yang baik adalah yang memberikan dampak positif terhadap lingkungannya, maka dari itu mari ikuti kami untuk menyelami desain continuous space yang menawarkan 15 added value bagi kondisi eksisting masyarakat, budayam ekonomi, serta lingkungan setempat.







KEMBALI JATUH CINTA PADA BUDAYA
Filosofi budaya nusantara terlukiskan dalam budaya dan goresan membatik. Kekayaan yang begitu rupa seharunya tersimpan baik dalam kelestarian. Kampung Batik Palbatu membuka cakrawala bahwa di tengah tergerusnya budaya di Ibukota, bibit kelestarian budaya unik masih bisa tumbuh dan bermekaran, memberikan warna baru yang mengajak masyarakat kembali jatuh cinta pada budaya, khususnya batik.

Guna mencegah batik kehilangan jiwanya, dan tetap terkenang oleh generasi muda sehingga produktivitasnya tidak berhenti begitu saja, Beranda Batik Palbatu memanfaatkan potensi lokasi di kawasan urban yang mendukung revitalisasi sebagai wujud reka ruang hijau dan menghidupkan kembali wilayah sebagai urban creative spaces. Rancangan Beranda Batik menerapkan Continous Space dan menyusun kembali keterhubungan antara kawasan uban dengan keseharian kreatf di Kampung Batik Palbatu. Interaksi, Kreasi dan Ekspresi akan menjadi tokoh utama di tengah ruang hijau yang mengembalikan kita pada kecintaan budaya batik.



  

    



   Lampiran Submisi Poster Presentasi Desain:  Beranda Batik Palbatu





Video Visualisasi:  Beranda Batik Palbatu a Visual Journey









WEJANGAN PAK HARRY,  PENCETUS RUMAH BATIK PALBATU
"Harapan saya, Rumah Batik Palbatu dapat menjadi baik lagi, lebih besar lagi dan lebih dikenal lagi terutama oleh kalangan anak-anak muda. Agar generasi muda dapat lebih mengenal lagi budaya batik, khususnya batik tulis dan batik cat, serta proses dibalik terlahirnya batik. Agar masyarakat juga semakin peka membedakan mana yang batik asli, batik yang dihasilkan dengan proses mencating dan mengecat dengan batik tiruan."










URBAN CREATIVE SPACE:  SKALA NATIONAL LANDSCAPE DESIGN COMPETITION 2021

Category Public Gallery
Project Year 2021
Author(s) Abraham Chintianto, Nada Yosehara, Raisa Alda Hairiah
Status 2nd Prize Winner
Judge(s) Jacob Gatot Sura, Ardzuna Sinaga, Rahman Andra Wijaya, Orin Hardy




Beranda Batik Palbatu
Published: